Sabtu, 15 Januari 2011

Berjalan Kaki di Bawah Laut di Jepang (ditulis berdasarkan pengalaman pribadi)

Pernahkah kamu membayangkan bisa berjalan kaki di bawah laut menyeberangi dua buah pulau yang terpisahkan sejauh kurang lebih satu kilometer, tentu hal ini merupakan pengalaman yang sangat mengesankan. Mungkinkah itu? Jawabnya mungkin dan hal itu bisa kamu lakukan bila kamu pergi ke negara sejuta jembatan dan terowongan (Tunnel) yaitu negeri sakura Jepang. Jepang adalah negara yang mempunyai terowongan bawah tanah dan bawah laut yang terpanjang di dunia (53,83 km) dengan bagian yang dibawah laut sepanjang 23,35 km. Terowongan ini menghubungkan dua buah pulau besar yaitu Pulau Honshu dan Pulau Hokaido.Tetapi terowongan itu bukan satu-satu di Jepang. Ada satu lagi terowangan bawah tanah dan bawah laut yang menghubungan dua buah pulau yaitu pulau Honshu dan Kyushu. Antara Pulau Kyushu dan Honshu dipisahkan oleh sebuah selat yang lebarnya kurang lebih 1 km. Dua buah provinsi atau di Jepang istilahnya Prefecture yang dipisahkan oleh selat ini adalah Yamaguchi Prefecture di Honshu dan Fukuoka Prefecture di Kyushu. Sedangkan kota yang dipisahkan oleh selat ini adalah Shimonoseki City di Yamaguchi Prefecture dan Kitakyushu City di Fukuoka Prefecture.

Diantara kedua pulau tersebut terbentangkan 5 jalur penghubung antara dua pulautersebut. Jalur yang pertama adalah jalur bawah tanah dan bawah laut untuk jalur kereta super cepat di Jepang yang dikenal dengan nama "kereta api peluru" atau dalam bahasa Jepangnya kereta "shinkansen" karena bentuk muka depannya yang mirip moncong peluru, jalur ini merupakan jalur yang paling panjang yaitu 18,7 km yang menghubungkan Kyushu dan Honshu (Shin-Kanmon Tunnel). Jalur kedua adalah jalur bawah tanah dan bawah laut untuk kereta api bisa yang panjangnya 3,6 km (Kanmon Railway Tunnel). Jalur yang ketiga adalah jalur bawah tanah/laut untuk mobil dan motor (Kanmon Road Tunnel). Jalur yang keempat adalah jembatan biasa yang megah (di atas permukaan laut) yang diperuntukan bagi pengendara mobil dan motor, dan jalur ini merupakan jalan tol atau bebas hambatan (Kanmon Motorway Bridge). Yang kelima adalah jalur khusus bawah laut untuk pejalan kaki, pengendara sepeda dan sepeda motor (Kanmon Tunnel). Jalur kelima tidak tampak pada peta gambar di atas kerena jalur tersebut dibuah persis dibawah jalur untuk mobil atau kendaraan bermotor (Kanmon Road Tunnel). Jalur yang terakhir inilah yang akan kita bahas pada tulisan ini.Gambar di atas menggambarkan selat antara pulau Kyushu dan pulau Honshu yang pada gambar terlihat dihubungan oleh 4 jalur yang berbeda.



Peta Selat antara Kyushu dan Honshu serta jalur penghubung kedua pulau.

Pembangunan sarana jalan di Jepang sangat memperhatikan kepentingan para pejalan kaki dan pengendara sepeda. Setiap jalan di Jepang selalu diberi jalur atau tanda khusus untuk para pejalan kaki dan pengendara sepeda. Oleh karena itu pemerintah Jepang juga membuat jalur khusus untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda untuk menyeberangi laut dengan berjalan rileks di bawah laut sambil bercanda dengan teman. Hal itu dilakukan pemerintah Jepang dengan membangun Jalur khusus bawah laut untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda. Untuk bisa memberi gambar yang lebih rinci, coba kita bayangkan,misalnya di pelabuhan Merak tersedia lift untuk turun kebawah tanah sedalam 50 meter. Keluar dari lift tersebut telah tersedia terowongan yang menghubungkan Merak dengan Bakauhuni sepanjang 1 km. Kita bisa berjalan di terowongan tersebut dengan santai sambil bercanda dengan teman atau keluarga. Setelah mencapai Bahauhuni, kita naik lift ke atas menuju permukaan tanah yang ada di Bakauhuni. Gambaran itulah yang terjadi bila kita berjalan kaki dari ujung pulau Kyushu menuju Ujung pulau Honshu. Seperti tampak pada gambar di bawah ini.


Untuk melihat Video di lokasi, klik play dibawah ini.



Dari kota Kitakyushu di Fukuoka Prefecture (Pulau Kyushu) orang bisa menyeberang menuju kota Shimonoseki di Yamaguchi Prefecture (Pulau Honshu), tepatnya kita menuju jembatan Shimonoseki. Dari tempat tersebut kita menuju bangunan dimana tersebut Lift untuk turun ke bawah tanah sedalam 50 meter atau selama 30 detik turun dengan lift. Kemudian kita berjalan di terowongan yang telah disediakan selama kurang lebih 15 menit berjalan menempuh jarak kurang lebih 700 meter.

Hal paling menarik adalah konstruksi jembatan yang dibuat sedemikian rupa sehingga jalur untuk mobil dengan jalur untuk berjalan kaki disusun berlapis seperti tampak pada gambar di bawah. Pada gambar tampak bahwa jalur mobil berada di bagian atas sedangkan jalur untuk berjalan kaki berada di bagaian bawah. Meskipun demikian suara kendaraan bermotor dari bagain atas tidak terdengar berisiknya, sehingga kita yang berada dibagain bawah terasa nyaman, bahkan bila pengguna jalur ini hanya sedikit, suasananya sangat hening hanya gemericik air yang mengalir pada saluran pembuangan air saja yang terdengar.

 
Pada gambar dibawah tampak sepasang remaja (siapa ya?) yang sedang menikmati perjalan mereka dengan berjalan kaki di bawah laut dengan santainya. Suasana di dalam terowongan pun sangat menyenangkan dengan berbagai dekorasi di sepanjang dinding terowongan terutama gambar pemandangan di bawah laut. Tetapi perlu diketahui bahwa terowongan ini tidak menggunakan dinding kaca seperti halnya di Sea World sebagai dindingnya. Dinding terowongan terbuat dari beton kokoh yang dilengkapi sistem sirkulasi udara yang sangat baik, sehingga bila kita berjalan tiupan anginpun terasa sangat menyegarkan. Di terowongan ini pengendara sepeda bisa melintas dengan nyaman. Sedang untuk pengendara motor disarankan untuk tidak menghidupkan mesin alias harus menenteng motornya sambil berjalan kaki. Hal ini untuk menjaga kenyamanan suasana di dalam terowongan agar tidak berisik. Terowongan ini juga digunakan warga sekitar sebagai lintasan yang menyenangkan untuk jogging atau berolah raga. Yang jelas bila kita berada di terowongan ini kita merasa jauh dari rasa takut seperti pandangan orang tentang terowongan, bahkan kita merasa senang. Penulis pun sudah tiga kali berjalan di terowongan ini karena merasa sangat senang. Tetapi tahukah anda tidak semua orang Jepang khususnya yang tinggal di Kyushu dan Honshu pernah menyeberang dan melintasi terowongan ini. Mengapa ya? Kurang promosi mungkin?















Siswoyo
Fukuoka University of Education Japan

1 komentar: